Ivan Wirata Official Website
Close

Ivan Wirata Dengarkan Curhat Petani Kerambah Ikan Sungai Duren

Bidikindonesianews.com, Jambi – Ditengah masa pandemi saat ini, masyarakat dihadapkan dengan sulitnya menjalankan usaha dan mencari rezeki. Perekonomian begitu sulit karena rendahnya daya beli masyarakat berpengaruh kepada petani kerambah ikan di Desa Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi.

Iklan dalam berita

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi dari Fraksi Partai Golkar, Ivan Wirata mendengarkan keluhan Petani Kerambah Ikan Sungai Duren pada Minggu (02/10/2021).

Dalam upaya menjaring aspirasi langsung ditengah – tengah masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Muaro Jambi.

Sopian, salah seorang petani kerambah ikan sungai duren menjelaskan bahwa perekonomian saat ini begitu sulit ditengah masa pandemi. Usaha kerambah ikan juga terkena dampak dari situasi saat ini.

Ivan Wirata menanggapi keluhan masyarakat tersebut begitu serius, sebagai bentuk tanggungjawab sebagai wakil rakyat Provinsi Jambi.

Hal tersebut terungkap dari Cannel Yuotube Ivan Wirata, yang telah diikuti lebih dari 2000 subscriber saat Ivan Wirata mendatangi langsung lokasi petani kerambah ikan di Desa Sungai Duren.

Ivan berharap perekonomian masyarakat akan segera membaik dan berharap permintaan ikab kerambah terus bertambah.

Tingginya tingkat kematian ikan dalam 1 kerambah mencapai 70 % dan hidup hanya 30 % dikarenakan

1.limbah pabrik yg tidak maksimal dalam pengolahannya sehingga langsung mengalir ke sungai batang hari

2.akibat insektisida para petani kebun yg disaat hujan turun ke sungai batang hari

3.pengawasan terhadap indek qualitas air sungai batang hari kurang sempurna dlm penelitiannya secara rutin

Selain itu, akibat masukkanya bahan pencemar. Ini terjadi apabila ada bahan limbah industri/ pabrik yang dibuang ke perairan.

Biasanya warna air mendadak berubah karena ada cairan limbah dan ikan mati,”

Masyarakat Resah Pencemaran Air Sungai Aktivitas PETI yang dari hulu sampe hilir

Aktivitas menangkap ikan yang dilarang dan tidak ramah lingkungan, dengan menebar racun dari jenis potas atau tuba juga bisa menyebabkan ikan di sungai mati mendadak.

Pengawasan pemerintah baik pemkab maupun pemprov khusus dinas lingkungan hidup harus maksimal terhadap Pengawasan Pengelolaan Limbah oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Ivan Wirata juga menambahkan “kalo perlu pembiayaan terhadap cek kualitas air sungai batang hari dianggarkan cukup karena bagian menyelamatkan nasib nelayan ikan yg ada di muaro jambi.

Lingkungan tumbuh (habitat) yang paling ideal adalah perairan air tawar yang memiliki suhu antara 14°C– 38°C, atau suhu optimal 25°C– 30°C. … Keadaan pH air antara 5– 11 dapat ditoleransi oleh ikan nila, tetapi pH yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan ikan nila “tutupnya.

Sumber : https://bidikindonesianews.com

Related Posts